Rabu, 21 Oktober 2015

KELEMAHAN DAN KELEBIHAN KONSELING KELOMPOK

Kelemahan konseling kelompok adalah sebagai berikut (Latipun, 2005:154-155):
1. Setiap klien perlu berpengalaman konseling individual, baru bersedia memasuki konseling kelompok.
2. Konselor akan menghadapi masalah lebih kompleks pada konseling kelompok dan konselor secara spontan harus dapat memberi perhatian kepada setiap klien.
3. Kelompok dapat berhenti karena masalah “proses kelompok”.
4. Kekurangan informasi individu yang mana yang lebih baik ditangani dengan konseling kelompok dan yang mana yang sebaiknyz ditangani dengan konseling individual.
5. Seseorang sulit percaya kepada anggota kelompok, akhirnya perasaan, sikap, nilai dan tingkah laku tidak dapat di “bawa” ke situasi kelompok.
Menurut W.S. Winkel (2005:593-595) kelemahan konseling kelompok, yaitu :
1. Suasana dalam kelompok boleh jadi dirasakan oleh satu–dua anggota kelompok sebagai paksaan moral untuk membuka isi hatinya seperti banyak teman yang lain; padahal mereka belum siap atau belum bersedia untuk sebegitu terbuka dan jujur, lebih-lebih bila hal-hal yang akan dikatakan terasa memalukan bagi dirinya sendiri.
2. Persoalan pribadi satu-dua anggota kelompok mungkin kurang mendapat perhatian dan tanggapan sebagaimana mestinya, karena perhatian kelompok terfokus pada suatu masalah umum atau karena perhatian kelompok terpusat pada persoalan pribadi konseli yang lain; senagai akibatnya, satu-dua konseli tidak akan merasa puas.
3. Bagi konselor sendiri pun lebih sulit memberikan perhatian penuh pada masing-masing konseli dalam kelompok, karena perhatiannya mau tak mau terbagi atas beberapa orang yang semuanya menuntut diberi porsi perhatian yang wajar.
4. Khusus di Indonesia konselor dapat menghadapi kendala budaya yang mempersulit kedudukannya sebagai partisipan dalam diskusi kelompok.
5. Ada siswa dan mahasiswa yang mengalami kesulitan untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya secara terbuka (self-assertiveness) bila hadir seseorang yang secara spontan dipandang sebagai pemegang otoritas (authority figure).
Selain mempunyai kelemahan, konseling kelompok juga mempunyai beberapa kelebihan. Menurut W.S. Winkel (2005:594-595) kelebihan konseling kelompok bagi konseli, antara lain:
Ø Terpenuhinya beberapa kebutuhan, antara lain kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan teman-teman sebaya dan dapat diterima oleh mereka, kebutuhan untuk bertukar pikiran dan berbagai perasaan, kebutuhan menemukan nilai-nilai kehidupan sebagai pegangan; dan kebutuhan untuk menjadi lebih independen serta lebih mandiri.
Ø Dalam suasana konseling kelompok mereka mungkin merasa lebih mudah membicarakan persoalan mendesak yang mereka hadapi daripada dalam konseling individual; lebih rela menerima sumbangan pikiran dari seorang rekan konseli atau dari konselor yang memimpin kelompok itu daripada bila mereka berbicara dengan seorang konselor dalam konseling individual; lebih bersedia membuka isi hatinya bila menyaksikan bahwa banyak rekannya tidak malu-malu untuk berbicara secara jujur dan terbuka; lebih terbuka terhadap tuntutan mengatur tingkah lakunya supaya terbina hubungan sosial yang lebih baik, dan merasa lebih bergembir adalam hidup karena menghayati suasana kebersamaan dan persatuan yang lebih memuaskan bagi mereka daripada komunikasi dengan anggota keluarganya sendiri.
Selain itu, kelebihan konseling kelompok bagi konselor sendiri, antara lain:
Ø Bagi konselor manfaat dari konseli kelompok antara lain kesempatan untuk mengobservasi perilaku para konseli yang sedang berinteraksi satu sama lain; membuktikan dirinya sebagai orang yang bersedia melibatkan diri dalam seluk beluk kehidupan orang muda dengan ikut berbicara sebagai partisipan dalam diskusi dan bukan sebagai orang yang ingin berkuasa; meyakinkan para konseli akan kegunaan layanan konseling, sehingga diantara para konseli ada yang ingin melanjutkan hubungan dengan konselor dalam wawancara konseling individual; dan dapat melayani lebih banyak orang daripada bila hanya tersedia kesempatan untuk berkonseling secara individual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar