nafy
Rabu, 13 Januari 2016
Rabu, 02 Desember 2015
Selasa, 10 November 2015
Rabu, 21 Oktober 2015
KELEMAHAN DAN KELEBIHAN KONSELING KELOMPOK
Kelemahan konseling kelompok adalah sebagai berikut (Latipun, 2005:154-155):
1. Setiap klien perlu berpengalaman konseling individual, baru bersedia memasuki konseling kelompok.
2.
Konselor akan menghadapi masalah lebih kompleks pada konseling kelompok
dan konselor secara spontan harus dapat memberi perhatian kepada setiap
klien.
3. Kelompok dapat berhenti karena masalah “proses kelompok”.
4.
Kekurangan informasi individu yang mana yang lebih baik ditangani
dengan konseling kelompok dan yang mana yang sebaiknyz ditangani dengan
konseling individual.
5.
Seseorang sulit percaya kepada anggota kelompok, akhirnya perasaan,
sikap, nilai dan tingkah laku tidak dapat di “bawa” ke situasi kelompok.
Menurut W.S. Winkel (2005:593-595) kelemahan konseling kelompok, yaitu :
1.
Suasana dalam kelompok boleh jadi dirasakan oleh satu–dua anggota
kelompok sebagai paksaan moral untuk membuka isi hatinya seperti banyak
teman yang lain; padahal mereka belum siap atau belum bersedia untuk
sebegitu terbuka dan jujur, lebih-lebih bila hal-hal yang akan dikatakan
terasa memalukan bagi dirinya sendiri.
2.
Persoalan pribadi satu-dua anggota kelompok mungkin kurang mendapat
perhatian dan tanggapan sebagaimana mestinya, karena perhatian kelompok
terfokus pada suatu masalah umum atau karena perhatian kelompok terpusat
pada persoalan pribadi konseli yang lain; senagai akibatnya, satu-dua
konseli tidak akan merasa puas.
3.
Bagi konselor sendiri pun lebih sulit memberikan perhatian penuh pada
masing-masing konseli dalam kelompok, karena perhatiannya mau tak mau
terbagi atas beberapa orang yang semuanya menuntut diberi porsi
perhatian yang wajar.
4.
Khusus di Indonesia konselor dapat menghadapi kendala budaya yang
mempersulit kedudukannya sebagai partisipan dalam diskusi kelompok.
5. Ada siswa dan mahasiswa yang mengalami kesulitan untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya secara terbuka (self-assertiveness) bila hadir seseorang yang secara spontan dipandang sebagai pemegang otoritas (authority figure).
Selain mempunyai kelemahan, konseling kelompok juga mempunyai beberapa kelebihan. Menurut W.S. Winkel (2005:594-595) kelebihan konseling kelompok bagi konseli, antara lain:
Ø
Terpenuhinya beberapa kebutuhan, antara lain kebutuhan untuk
menyesuaikan diri dengan teman-teman sebaya dan dapat diterima oleh
mereka, kebutuhan untuk bertukar pikiran dan berbagai perasaan,
kebutuhan menemukan nilai-nilai kehidupan sebagai pegangan; dan
kebutuhan untuk menjadi lebih independen serta lebih mandiri.
Ø
Dalam suasana konseling kelompok mereka mungkin merasa lebih mudah
membicarakan persoalan mendesak yang mereka hadapi daripada dalam
konseling individual; lebih rela menerima sumbangan pikiran dari seorang
rekan konseli atau dari konselor yang memimpin kelompok itu daripada
bila mereka berbicara dengan seorang konselor dalam konseling
individual; lebih bersedia membuka isi hatinya bila menyaksikan bahwa
banyak rekannya tidak malu-malu untuk berbicara secara jujur dan
terbuka; lebih terbuka terhadap tuntutan mengatur tingkah lakunya supaya
terbina hubungan sosial yang lebih baik, dan merasa lebih bergembir
adalam hidup karena menghayati suasana kebersamaan dan persatuan yang
lebih memuaskan bagi mereka daripada komunikasi dengan anggota
keluarganya sendiri.
Selain itu, kelebihan konseling kelompok bagi konselor sendiri, antara lain:
Ø
Bagi konselor manfaat dari konseli kelompok antara lain kesempatan
untuk mengobservasi perilaku para konseli yang sedang berinteraksi satu
sama lain; membuktikan dirinya sebagai orang yang bersedia melibatkan
diri dalam seluk beluk kehidupan orang muda dengan ikut berbicara
sebagai partisipan dalam diskusi dan bukan sebagai orang yang ingin
berkuasa; meyakinkan para konseli akan kegunaan layanan konseling,
sehingga diantara para konseli ada yang ingin melanjutkan hubungan
dengan konselor dalam wawancara konseling individual; dan dapat melayani
lebih banyak orang daripada bila hanya tersedia kesempatan untuk
berkonseling secara individual.
Pengertian Dan Tujuan Bimbingan Kelompok
Pengertian bimbingan kelompok menurut para ahli
- Menurut Prayitno ( 1995 : 62 ) menyatakan Bimbingan kelompok berarti memanfaatkan dinamika untuk mencapai tujuan-tujuan bimbingan dan konseling. Bimbingan kelompok lebih merupakan suatu upaya bimbingan kepada individu-individu melalui kelompok.
- Menurut W.S.Winkel dan M.M. Sri Hastuti. (2004:111). Bimbingan
kelompok dilakukan bilamana siswa yang dilayani lebih dari satu orang.
Bimbingan kelompok dapat terlaksana dengan berbagai cara, misalnya
dibentuk kelompok kecil dalam rangka layanan Konseling (konseling
kelompok), dibentuk kelompok diskusi, diberikan bimbingan karier kepada
siswa-siswi yang tergabung dalam satu kesatuan kelas di SMA. Dalam
bimbingan kelompok merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal
masing-masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari
pengalaman pendidikan ini bagi dirinya sendiri.
Jadi dapat disimpulkan kegiatan bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada sejumlah individu dalam bentuk kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk membahas topik tertentu yang dipimpin oleh pemimpin kelompok bertujuan menunjang pemahaman, pengembangan dan pertimbangan pengambilan keputusan/ tindakan individu. - Menurut Dewa Ketut Sukardi (2002 :48),bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari nara sumber tertentu (terutama dari pembimbing/ konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
- Menurut Prof. Mungin (2005 : 17) menyatakan bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan kelompok di mana pimpinan kelompok menyediakan informasi-informasi dan mengarahkan diskusi agar anggota kelompok menjadi lebih sosial atau untuk membantu anggota-anggota kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.
- Menurut Juntika (2003 : 31),bimbingan kelompok merupakan bantuan terhadap individu yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok dapat berupa penyampaian informasi ataupun aktivitas kelompok membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi dan sosial.
Sedangkan pengertian konseling kelompok yaitu :
- Menurut Prayitno (2004) layanan konseling kelompok pada dasarnya adalah layanan konseling perorangan yang dilaksanakan didalam suasana kelompok. Disana ada konselor dan ada klien, yaitu para anggota kelompok (yang jumlahnya minimal dua orang). Disana terjadi hubungan konseling dalam suasana yang diusahakan sama seperti dalam konseling perorangan yaitu hangat, permisif, terbuka dan penuh keakraban. Dimana juga ada pengungkapan dan pemahaman masalah klien, penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah, upaya pemecahan masalah (jika perlu dengan menerapkan metode-metode khusus), kegiatan evaluasi dan tindak lanjut.
- Menurut Dewa Ketut Sukardi (2003) konseling kelompok merupakan konseling yang di selenggarakan dalam kelompok, dengan memanfaatkan dinamika kelompok yang terjdi di dalam kelompok itu. Masalah-masalah yang dibahas merupakan masalah perorangan yang muncul di dalam kelompok itu, yang meliputi berbagai masalah dalam segenap bidang bimbingan (bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir).
- Menurut Winkel (2007) konseling kelompok adalah suatu proses antarpribadi yang dinamis, yang terpusat pada pemikiran dan perilaku yang disadari.
- Menurut Gazda (1989) dalam Tatik Romlah (2001) konseling kelompok adalah suatu proses antar pribadi yang dinamis yang memusatkan diri pada pikiran dan perilaku yang sadar dan melibatkan fungsi-fungsi seperti sikap permisif, orientasi pada kenyataan, katarsis, saling pengertian, saling menerima dan membantu.
- Menurut Tatik Romlah (2001) konseling kelompok adalah upaya untuk membantu individu agar dapat menjalani perkembangannya dengan lebih lancar, upaya itu bersifat pencegahan serta perbaikan agar individu yang bersangkutan dapat menjalani perkembangannya dengan lebih mudah.
Dari uraian-uraian yang disampaikan beberapa ahli di atas maka dapat
disimpulkan bahwasannya konseling kelompok merupakan salah satu layanan
konseling yang di selenggarakan dalam suasana kelompok yang memanfaatkan
dinamika kelompok, serta terdapat hubungan konseling yang hangat,
terbuka, permisif dan penuh keakraban.hal ini merupakan upaya individu
untuk membantu individu agar dapat menjalani perkembangannya dengan
lebih lancar, upaya itu bersifat preventif dan perbaikan. Sebab, pada
konseling kelompok juga ada pengungkapan dan pemahaman masalah klien,
penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah, upaya pemecahan masalah,
kegiatan evaluasi dan tindak lanjut.
Tujuan Bimbingan dan Konseling Kelompok
Tujuan Bimbingan Kelompok
- Tujuan Umum
Secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk pengembangan
kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi perserta
layanan (siswa).
- Tujuan Khusus
Secara lebih khusus layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk mendorong
pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang
menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih efektif, yaitu peningkatan
kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun non verbal para siswa.
Menurut Prayitno (1995 : 70) tujuan yang ingin dicapai dalam bimbingan
kelompok yaitu penguasaan informasi untuk tujuan yang lebih luas,
pengembangan pribadi, dan pembahasan masalah atau topik-topik umum
secara luas dan mendalam yang bermanfaat bagi para anggota kelompok
Menurut Mungin Eddy Wibowo, (2005:17).Tujuan bimbingan kelompok adalah
untuk memberi informasi dan data untuk mempermudah pembuatan keputusan
dan tingkah laku.
Tujuan Konseling Kelompok
1. Menurut Dewa Ketut Sukardi, (2002:49).Tujuan konseling kelompok meliputi:
- Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang banyak
- Melatih anggota kelompok dapat bertenggang rasa terhadap teman sebayanya
- Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok
- Mengentaskan permasalahan – permasalahan kelompok.
2.
Menurut Prayitno, (1997:80). Konseling kelompok memungkinkan siswa
memperoleh kesempatan bagi pembahasan dan pengentasan masalah yang
dialami melalui dinamika kelompok.
3.
Menurut Mungin Eddy Wibowo, (2005:20). Tujuan yang ingin dicapai dalam
konseling kelompok, yaitu pengembangan pribadi, pembahasan dan pemecahan
masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok, agar
terhindar dari masalah dan masalah terselesaikan dengan cepat melalui
bantuan anggota kelompok yang lain.
Langganan:
Postingan (Atom)